Menyorot Marketplace dari 12.12 hingga 01.01
Menyorot Marketplace 12.12 - 01.01
“Paket,, Paket”
Suara
kurir yang sudah tidak asing didengar, baik dirumah, tempat kerja, bahkan
sampai tempat perbelanjaan (pasar) pun paket sampai dengan selamat oleh Mas
kurir. Dizaman yang disebut-sebut sebagai zaman milenial generasi 4.0 ini
berbagai macam pertumbuhan dan perkembangan segala hal memang sangat cepat,
termasuk didunia bisnis khususnya marketplace. Kita akui bahwa tren marketplace
memanglah epic dan mudah dalam mencari pangsa pasar karena dukungan kecanggihan
tekhnologi.
Tahun
2020-2021 yang semakin didepan adalah smartphone, terlebih disaat pandemi
seperti ini,adanya pemberlakuan PSBB dan karantina memaksa semua kalangan
memiliki Handphone. Hampir dari kalangan atas - menengah – bawah pun memiliki
smartphone, tidak heran karenanya banyak aktivitas nyata yang dialihkan menjadi
maya karena alasan pandemi.
Dari
smartphone, banyak situs dan aplikasi yang bisa digunakan sebagai pemenuhan
kebutuhan pengguna, salah satunya aplikasi marketplace yang menjadi topik
bahasan ditulisan ini. Berdasarkan wikipedia, marketplace merupakan salah satu
perdagangan melalui edia elektronik itu sendiri adalah penyebaran, pembelian,
penjualan,pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet
atau jaringan komputer lainnya. Di indonesia sendiri beberapa marketplace sudah
banyak digunakan oleh masyarakat seperti dilihat dari jumlah download by
playstore : Shopee yang sudah didownload penggunanya lebih dari 100M,Lazada
100M, Tokopedia 50M dan Bukalapak memperoleh download 20 M. Melalui aplikasi
marketplace, kita disuguhkan dengan kegiatan belanja kebutuhan dengan sistem online
dengan satu kali klik saja dan transaksi sudah bisa diproses. Ini dianggap juga
sebagai pengurangan kegiatan langsung dimasa pandemi yang mendukung untuk tetap
produktif dirumah saja.
Namun,
seiring melaju pesatnya perkembangan marketplace,akan selalu ada penilaian
berupa plus minus dan beberapa diantaranya adalah :
Mengembangkan Pelaku Usaha (UMKM)
Dari
berbagai platform media sosial, banyak sekali kita lihat cerita - cerita
kesuksesan pemilik usaha yang melonjak ketika mereka memilih mendaftarkan
usahanya dan masuk dalam jajaran penjual dimarketplace. Beberapa keunggulan
yang didapatkan penjual adalah:
Tidak perlu membayar : Tidak ada bayaran sama sekali
untuk menjual berbagai produk dimarketplace. Hanya saja penjual harus mengikuti
aturan dan ketentuan marketplace dan itupun bertujuan untuk keamanan transaksi
penjual dan pembeli.
Mudah untuk Promosi : Banyak program penawaran dari
marketplace untuk membantu penjual dalam memasarkan produk, seperti program 12.12,
01,01, star seller, diskon harga, gratis ongkir dan serba serbi promo toko yang
sudah dikalkulasi, sehingga membantu penjual untuk menawarkan produk mereka,
juga dengan keyword barang yang mudah dijumpai ketika pembeli ingin search
produk yang dimaksud. Tampilan marketplace pun sangat mudah dipahami oleh
pembeli karena kejelasan gambaran produk, harga, dan review pembeli sebelumny. Sehingga memudahkan pembeli untuk melakukan
transkais.
Presentase Toko
Adanya presentase toko sebagai upaya marketplace membantu
meningkatkan performa penjual jika mendapatkan review produk bagus, karena akan
berpengaruh pada penilaian transaksi. Dan jika si toko memiliki angka akurasi
presentase bagus, maka akan menjadi trust bagi pembeli dan sebaliknya.
Berkembangnya Usaha Jasa ekspedisi
Tentu
sangat berkesinambungan, karena meroketnya tren marketplace, meningkat pula
perkembangan jasa antar yang sudah kita singgung diawal tulisan ini “paket”
kata Mas Kurir . Bisa kita lihat juga dari banyaknya iklan lowongan kerja untuk
kurir dibeberapa jasa ekspedisi, membuktikan bahwa marketplace sangat
berpengaruh pula pada usaha jasa ekspedisi dan bisa membuka lapangan pekerjaan
lapangan untuk kurir. Karena kurir sebagai proses akhir dari transaksi untuk
pengantar paket dari jasa ekspedisi yang pembeli pilih pada saat melakukan
transaksi pembelian.
Meningkatnya Sampah Plastik
Beberapa program marketplace seperti harbolnas, 12.12 dan 01.01 menawarkan berbagaimacam diskon harga, banyak
pembeli teracuni mental belanjanya dengan program ini. Dilansir yang dimuat
dilaman kompas.com mengenaiprogram 12.12 kemarin, salah satu marketplace sebut
saja Shopee telah menjual 12 juta produk
dalam waktu 24 menit, mengagetkan bukan? Sedangkan untuk hari normal
atau biasa, dimuat dalam laman berita liputan6.com bisa mencapai 1,2 juta
transaksi penjualan produk dalam sehari. Bagaimana tidak membawa keuntungan
untuk penjual produk/pengusaha ekspedisi, namun dibalik kesuksesan marketplace
ini, ada fakta yang tidak bisa dipungkiri bahwa packaging paket produk
transaksi perbelanjaan online menggunakan kantong plastik. Yang mana kita tahu
padahalpemerintah saat ini sedang gencar-gencarnya dalamupaya mengurangi
penggunaan kantog plastik.
Beberapa
pemkab telah melarang aturan untuk pengurangan penggunaan kantog plastik seperti pemkab lebak untuk provinsi Banten.
Dari beberapa aturan pengurangan penggunaan pastik tersebut, memang hanya
mengatur penggunaan sampah plastik sekali pakai dan gratis dari toko,retail dan
pasar dan belum mengaur penggunaan plastk sebagai packaging produk.
Dari
kacamata penulis,penggunaan plastik untuk toko atau retail langsung masih lebih
hemat diabndingkan dengan digunakannya plastik sebagai packaging produk. Karena
ketika pembeli berbelanja ditoko langsung, plastik yang digunakan jika
berukuran besar untuk beberapa barang dalam jumlah banyak. Beda halnya dengan
penggunaan plastik yang digunakan penjual untuk packaging produk mereka,
biasanya sesuai request transaksi pembeli, jika satu barang menggunakan
beberapa plastik karena untuk keutuhan produk. Bayangkan saja berkaca dari
harbolnas kemarin, tidak sedikit pembeli membeli barang satuan atau barang
dengan ukuran kecil,karena transaksi ini berjenis online dan pengiriman
menggunakan ekspedisi, jadi packaging produknya menggunakan plastik.
Jika
ada12 juta produk terjual dalam 24 menit, seiring juga dengan terpakainya 12
juta plastik, peningkatan penggunaan plastik akan melonjak.terlebih untuk
barang rentan pecah, penjual biasanya menggunakan buble wrap yang dilapisi
beberapa plastik juga. Bukankah ini fenomena yang memerlukan perhatian lebih
lanjut? Tren perkembangan transaksi online marketplace ini harus diringi dengan packaging yang aman
tapi ramah lingkungan.
Bagaimana dengan opini pembaca??comment on below yasss
Komentar
Posting Komentar