RUMAH TANGGA ONLINE
Fenomena maraknya kasus perselisihan dalam berumah tangga hingga keviralan istilah pelakor, kita dapat
tidak lain dari adanya media sosial yang begitu cepat menampilkan informasi
dari siapa saja yang mengklik share (bagikan) dilamannya masing – masing.
Sehingga yang seharusnya menjadi permasalahan satu atap yang dapat dibicarakan
dan didengar oleh pasangannya masing – masing mencuat menjadi viral diketahui
berjuta-juta orang karena adanya media sebagai wadah menulis status atau
membagikan video story sebagai perasaan menuangkan sebuah kekesalan atau
kemarahan kepada pasangannya. Memang banyak penyebab perselisihan dalam berumah
tangga, yang lebih banyak kasusnya adalah permasalahan ekonomi dan yang sedang
marak sekarang adanya sebuah istilah pelakor (perebut laki orang/orang ketiga).
Di kota Bekasi hingga Oktober 2017 tercatat ada sebanyak 2.231 kasus
perceraian. 1.862 kasus terjadi adanya pihak ketiga dan 111 kasus lainnya
terjadi karena permasalahan faktor ekonomi.(mediaindonesia.com).
Media Sosial
Media sosial ( medsos) merupakan wadah yang dihasilkan oleh pesatnya
teknologi dalam dunia modern yang memiliki multi fungsi sesuai keinginan fungsi
penggunanya, banyak jenis media online yang kita gunakan dalam kehidupan sehari
– hari seperti facebook, instagram, BBM, twitter, whatsapp, line dan masih
banyak lagi yang tentunya sudah tidak asing ditelinga dan mata kita sebagai
pengguna smartphone. Kalau kita telisik, perkembangan dari semua media sosial
hampir bersaing saling merebutkan jumlah
pengguna dengan menambahkan fitur – fitur terbaik mereka yang selayaknya disukai
para penggunanya. Beberapa aplikasi seperti facebook, whatsapp dan BBM telah
menambahkan fitur story dalam sistem media mereka untuk meraup dan
mempertahankan jumlah penggunanya. Lihat saja, BBM yang mengalami penurunan
pengguna,langsung memperbaiki sistem mereka dan menambahkan fitur – fitur
terbaiknya hingga memasang beberapa iklan di layar televisi,hal ini membuktikan
bahwa persaingan media sosial memang ketat dikehidupan kita, namun tidakkah
kita merasakan itu? Opini saya pasti sedikit yang menyadari fenomena ini karena
terlalu asyik dengan media sosial yang canggihnya membuat galau hilang.
Alih-alih berbicara perkembangan media sosial, beragam macam fungsi
juga digunakan oleh penggunanya, jika kita klasifikasikan penggunanya ada dua
macam yaitu pertama, pengguna kelompok (
organisasi,badan/badan usaha) yang memfungsikan media sosial sebagai wadah
untuk mempromosikan kegiatan bahkan memperkenalkan produk usaha mereka. Kedua,
pengguna pribadi (perorangan) yang
memfungsikan media sosial untuk berjualan online, wadah yang bisa mendekatkan
dengan yang jauh, menuliskan karya sastra berupa puisi dan cerita,
mempromosikan kegiatan-kegiatan dan masih banyak lagi hingga menceritakan
kehidupan pribadinya dan rumah tangganya.
Rumah Tangga Zaman Now
Perkembangan eksistensi media sosial dengan banyaknya fitur yang
ditawarkan didalamnya membuat tangan pengguna smartphone merasa gatal untuk
tidak menggunakannya, Sadarkah kita? Sebagai pengguna media sosial yang bahkan
sedang dilanda kekesalan ataupun kemarahan dituangkan dalam berbagai bentuk
unggahan dimedia sosial dapat merugikan orang lain bahkan diri kita sendiri,
sesuatu yang diketahui orang tentu menyimpulkan penilaian terhadap diri kita
sendiri khususnya dikehidupan berumah tangga. Dalam ayat alquran pun jua diterangkan
bahwa “mereka adalah pakaian bagimu dan kamupun adalah pakaian bagi mereka(suami-isteri)”
penggalan terjemahan diatas yang dikutip dari QS (2:187) harus kita maknai sebagai
acuan dalam berumah tangga, yakni sebagai sepasang suami isteri haruslah dapat
menjaga keduanya, ketika terjadi permasalahan enggankan diri untuk menuangkan
perselisihan karena apa yang kita tulis atau ucap adalah
aib diri kita sendiri. Kalau kita hubungkan dengan banyak kejadian sekarang, banyak
dari kita mengunggah hal-hal berbau permasalahan berumah tangga seperti curhat
tentang sumai yang jarang pulang, tidak menafkahi sesuai dengan kebutuhan anak
dan istri, istri yang terlalu sibuk pada karirnya, atau bahkan mengumbar aib
pasangannya – kekurangannya, hingga berbagai macam unggahan berumah tangga yang
dipamerkan kedunia maya.
Kalau saya telisik kembali beberapa orang menegaskan dirinya yang
sering menuangkan kekesalan dalam masalah berumah tangga mewajarkan hal
tersebut, pasalnya dengan menuangkan ke media sosial beban permasalahan menjadi
semakin ringan dan banyak mendapatkan komentar serba – serbi yang akhirnya
menghibur baginya, namun sungguh miris jika kebanyakan orang melakukan hal
seperti ini, bagi saya hidup dengan cara ini bagai berumah tangga online,
apapun situasinya, kesenangannya, pahitnya hingga kekesalannya menjadi hiasan
beranda orang-orang yang belum tentu care atau peduli terhadapnya. Tidak kah
kita lihat banyak diberanda media sosial pembaca yang selalu online setiap
hari, jam bahkan menit mengunggah kesenangan dan kekesalan pengguna yang
sebetulnya tidak perlu dengan media atau sekedar men – share kiriman orang lain
tentang ketidakrukunan kehidupan suami-isteri (yang sebetulnya lebih sedikit
faedah dari pada lebih banyak kemuduratan yang didapat, banyak pengguna
menirukan atau mengikuti tindakan yang memang hampir persis sama dengan
kejadian yang sedang ia alami). Hampir tidak ada privasi bagi pengguna yang
memanfaatkan media sosial dengan cara seperti ini. Padahal Kemkominfo pun sudah
mengingatkan lewat iklan layanan masyarakat dengan slogan hargai privasi
sendiri.sudah cukup jelas bukan?
Kembali pada paragraf pertama tulisan ini bahwa perceraian pun yang
terjadi di Kota Bekasi kebanyakan dipicu oleh adanya orang ketiga yang
diakibatkan dari chatting hingga
keakraban salah satu pasangan dimedia sosial. Berawal dari curhat di beranda
hingga komentar dan akhirnya berlanjut menjadi privat message yang
menjadikan keduanya akrab hingga memicu rasa cemburu pasangannya. Selain itu
bukan perceraian saja, banyak kasus kejahatan pun terjadi oleh penjahat yang
pandai membaca kesempatan dari jemari kita sendiri di media sosial. Disisi lain
kita tidak bisa menyalahkan media sosial dengan kasus seperti ini, sekali lagi barang
mati tidak bisa disalahkan, pengguna smartphonelah yang harus lebih smart
menggunakan media sosial sebagai bukti dari canggihnya tekhnologi.
Ketika banyak beban dalam hidup dan berumah tangga yakinlah bahwa
Allah Swt tidak akan memberi cobaan melebihi batas kemampuan hambanya, banyak
cara menenangkan diri dengan tidak mengumbarnya ke media, dengan berdoa, memilih
membicarakan permasalahan dengan pasangan, introspeksi diri hingga memode
offlinekan berumah tangga karena sebetulnya setelah ijab qobul di meja pernikahan kehidupan yang
akan terjadi menjadi perhiasan bagi keduanya.
Oleh : Nida Nihayatul Jannah ( Needha El Jannah )
The Lucky Club: A unique gambling experience
BalasHapusLucky Club is a unique and unique casino game that has been developed for the luckyclub online gambling market for the past few years. It's an amazing place to